Kelompok 2
sub team 1 (regulasi aturan membuat perusahaan)
Dim Dim Ibrahim
Rian Ganti Nama
Janu Parinduri
Dim Dim Ibrahim
Rian Ganti Nama
Janu Parinduri
Sub team 2(organisasi & sdm)
Rahmand Bin Marwan
Kintan Yulanda
Yoel Elbin Samuel Nababan
Rahmand Bin Marwan
Kintan Yulanda
Yoel Elbin Samuel Nababan
Sub team 3(pemasaran jasa/produk)
Ferina Caessari Widodo
Bayu Yonar
Ferina Caessari Widodo
Bayu Yonar
sub team 4(aspek keuangan dlm bisnis)
Richo AreViant
Rizqi Nur
Richo AreViant
Rizqi Nur
Sub 2 : Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Oleh : M Rahman Darmawan 54411217 ()
Kintan Yulanda 54411005 (http://kintanyulanda.blogspot.com/)
Yoel Elbin Samuel 57411515 (http://pencari-ilmu2011.blogspot.com/)
SUMBER DAYA MANUSIA dan ORGANISASI
Sumber Daya Manusia
Karyawan
sebagai sumberdaya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan
terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga
konsumen merasa terlayani dengan baik dan merasa puas. Karena jika
konsumen merasa tidak puas dapat melakukan komplain yang dapat merusak
citra perusahaan. Hal ini menunujukkan bahwa sumber daya manusia sangat
berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
Sumber daya manusia mempunyai fungsi mengelola input yang dimiliki
perusahaan secara maksimal untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh
perusahaan.
Oleh
karena itu perusahaan sebisa mungkin membuat para karyawan dapat
melaksanakan pekerjaannya dalam keadaan yang tenang dan nyaman, tanpa
ada ketegangan dan kecemasan yang dirasakan. Kondisi ini bukan hanya
menyangkut keadaan fisik saja, melainkan juga berhubungan dengan
hubungan sosial dengan orang lain dan suasana psikologis di tempat
kerja. Dengan suasana kerja atau lingkungan kerja yang menyenangkan akan
membuat karyawan bekerja secara optimal.
Dalam
implementasi sehari-hari, organisasi dapat dengan mudah menerjemahkan dengan
menggalang komunikasi dan
kebersamaan dari tingkat paling bawah hingga paling atas. Ibaratnya, kalau di
saat krisis perusahaan menghapus uang makan atau meniadakan jatah minum kopi,
umpamanya, hal itu berlaku untuk semua orang, tanpa terkecuali. Diskriminasi
akan menjadi biang kerok yang memicu suasana tidak kondusif dalam membangun
semangat kebersamaan dan motivasi kerja tinggi. Kesadaran bahwa semua SDM
berada di atas kapal yang sama, perlu digalang. Khususnya jika menyadari,
seluruh SDM adalah awak kapal, bukan penumpang yang enak-enakan dan tetap dibayar.
Adapun kemampuan unggul bisa diperoleh dengan dua hal: sistem rekrutmen yang baik serta fasilitas pelatihan — internal maupun eksternal. Setiap SDM pasti memiliki kemampuan dasar yang diperoleh dari pendidikan formal maupun informal. Kemampuan ini kemudian diasah dengan model pelatihan, tergantung kebutuhan dan kepentingan perusahaan. Dalam hal ini, perlu ditekankan peningkatan profesionalisme SDM. Artinya, SDM tidak harus melulu menguasai satu bidang keahlian saja. Sebagai profesional di perusahaan yang tumbuh dan bergerak cepat, mereka juga harus mampu dan menguasai bidang-bidang lain yang terkait. Untuk menjadi ahli administrasi, misalnya, dibutuhkan pengetahuan tentang rekayasa ulang atau seluk-beluk kegiatan lini. Dengan kata lain, peningkatan profesionalisme SDM mutlak diperlukan guna memainkan peran barunya.
Adapun kemampuan unggul bisa diperoleh dengan dua hal: sistem rekrutmen yang baik serta fasilitas pelatihan — internal maupun eksternal. Setiap SDM pasti memiliki kemampuan dasar yang diperoleh dari pendidikan formal maupun informal. Kemampuan ini kemudian diasah dengan model pelatihan, tergantung kebutuhan dan kepentingan perusahaan. Dalam hal ini, perlu ditekankan peningkatan profesionalisme SDM. Artinya, SDM tidak harus melulu menguasai satu bidang keahlian saja. Sebagai profesional di perusahaan yang tumbuh dan bergerak cepat, mereka juga harus mampu dan menguasai bidang-bidang lain yang terkait. Untuk menjadi ahli administrasi, misalnya, dibutuhkan pengetahuan tentang rekayasa ulang atau seluk-beluk kegiatan lini. Dengan kata lain, peningkatan profesionalisme SDM mutlak diperlukan guna memainkan peran barunya.
Struktur Organisasi
Sebagai perusahaan tentunya harus mempunyai sebuah struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi merupakan suatu garis susunan yang menjelaskan bagian - bagian susunan perusahaan dimana tiap individu yang ada pada lingkup perusahaan tersebut mempunyai posisi serta peranan sendiri-sendiri. Secara garis besar terdapat 5 model struktur perusahaan yaitu :
Susunan Organisasi Fungsional
Susunan organisasi yang
didasarkan pada peran masing-masing individu karyawan. Minimal terdiri dari 5
divisi, yaitu divisi pemasaran, divisi pembelajaran, divisi produksi, divisi
personalia, serta divisi umum.
Susunan Organisasi Proyek
Dibentuk untuk melakukan 1 projek
kerja pada perusahaan. Susunan organisasi ini dapat dieleminasi saat projek
sudah selesai.
Susunan Organisasi Matriks
Dibentuk untuk melakukan bermacam
projek yang dikembangkan oleh perusahaan. Susunan ini dikepalai oleh vice
president. Serta dibawahnya ada manajer yang bertugas merampungkan projek.
Susunan Organisasi Usaha
Susunan organisasi yang ada pada
suatu perusahaan yang didasari oleh ada pengembangan produk serta riset-riset
usaha sehingga komponennya jadi lebih luas.
Susunan Organisasi Tim Kerja
Susunan organisasi temporal dalam
suatu perusahaan yang umumnya dibentuk untuk kondisi-kondisi tidak terduga atau
ada proyek mendadak. Susunan ini dibentuk dari personil-personil yang handal.
Contoh Gambar Struktur Organisasi
Hubungan SDM dengan Organisasi/Perusahaan
Tujuan suatu organisasi ataupun suatu perusahaan akan lebih mudah dicapai jika didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang baik, Salah satunya dengan mempekerjakan pegawai yang kompeten dan berkualitas Jika pegawai yang telah dianggap belum memenuhi kebutuhan SDM yang diharapkan maka perlu dilaksanakan beberapa strategi diantaranya sesuai dengan fungsi manajemen SDM yaitu pengembangan pegawai dan memaksimalkan manajemen SDM, akan tetapi metode dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan pengembangan pegawai harus tepat sasaran agar pengembangan pegawai yang direncanakan tidak sia-sia.
Standar Biaya Umum (SBU) dan Standar Biaya Khusus (SBK)
Pengertian Standar Biaya Umum (SBU) dan Standar Biaya Khusus (SBK)
Menurut PMK No. 100/PMK.02/2010 pasal 1:
1. Standar Biaya adalah besaran biaya yang ditetapkan sebagai acuan
penghitungan kebutuhan biaya kegiatan, baik yang bersifat umum
maupun yang bersifat khusus.
2. Standar Biaya yang Bersifat Umum, yang selanjutnya disebut
Standar Biaya Umum (SBU), adalah satuan biaya berupa harga satuan,
tarif, dan indeks yang digunakan untuk menyusun biaya komponen
masukan kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya masukan.
3. Standar Biaya yang Bersifat Khusus, yang selanjutnya disebut
Standar Biaya Khusus (SBK) adalah besaran biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan sebuah keluaran kegiatan yang merupakan
akumulasi biaya komponen masukan kegiatan, yang ditetapkan
sebagai biaya keluaran.
Pengertian Standar Biaya Umum (SBU) dan Standar Biaya Khusus (SBK)
Menurut PMK No. 100/PMK.02/2010 pasal 1:
1. Standar Biaya adalah besaran biaya yang ditetapkan sebagai acuan
penghitungan kebutuhan biaya kegiatan, baik yang bersifat umum
maupun yang bersifat khusus.
2. Standar Biaya yang Bersifat Umum, yang selanjutnya disebut
Standar Biaya Umum (SBU), adalah satuan biaya berupa harga satuan,
tarif, dan indeks yang digunakan untuk menyusun biaya komponen
masukan kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya masukan.
3. Standar Biaya yang Bersifat Khusus, yang selanjutnya disebut
Standar Biaya Khusus (SBK) adalah besaran biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan sebuah keluaran kegiatan yang merupakan
akumulasi biaya komponen masukan kegiatan, yang ditetapkan
sebagai biaya keluaran.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar